07 April 2008

PENANAMAN MODAL UNTUK APA?

MENGAPA PERLUNYA PENANAMAN MODAL

Dalam pelaksanaan pembangunan diperlukan modal dasar dalam jumlah cukup besar dan harus tersedia dalam waktu yang cepat dan tepat. Secara mendasar, kebutuhan akan modal biasanya dapat diperoleh dari pemerintah dan dari masyarakat luas dimanapun berada. Idealnya dalam membiayai pembangunan di bidang ekonomi sumber modal sepenuhnya (selayaknya) disediakan oleh kemampuan suatu negara itu sendiri terlebih dahulu. Untuk ketersediaan modal yang cukup dalam membiayai pembangunan diperlukan konsep manajemen permodalan yang baik yang mampu menjamin keberlangsungan suatu pembangunan.

Faktor-faktor yang menjadi pendukung suatu negara agar dapat mencukupi kebutuhan permodalannya, khususnya bagi negara berkembang, adalah dapat dijamin tersedianya:
1. Tabungan (saving)
2. Skill
3. Akumulasi modal yang efekfif dan efisien
4. Tingkat Teknologi

Dengan lemahnya faktor pendukung permodalan diatas maka negara-negara yang modalnya terbatas mencoba mencari alternatif pemenuhan permodalan dengan cara bantuan dan kerja sama dengan pihak luar (luar negeri).

Demikian pula halnya dengan Indonesia, sebagaimana diketahui bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang baru bebas dari sebuah kolonisasi dari penjajah tentu tidak mungkin memiliki otorisasi di bidang ekonomi sendiri karena telah diatur oleh penjajah.

Hal tersebutlah yang menyebabkan Indonesia tidak memiliki ketercukupan modal untuk membangun disebabkan keuntungan yang muncul dari setiap gerak usaha Indonesia diperuntukkan seluruhnya bagi kepentingan penjajah.

Yang paling terparah adalah terjadinya pemberontakan G-30-SPKI dan peralihan ORLA ke ORBA. Pada saat itu Inflasi meningkat dengan tajam.

Dalam keadaan zero growth untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, tentu modal yang dimiliki akan terkuras habis menutupi biaya produksi. Untuk itulah Indonesia menjalin hubungan dengan pihak luar untuk mendapatkan bantuan permodalan.

Salah satu contoh konkrit dari kebutuhan akan penanaman modal bagi Negara Indonesia adalah ketika Belanda sebagai negara maju merupakan negara yang ikut berperan dalam ambilbagian dalam rehabilitasi prasarana fisik maupun sosial yang sudah mendesak. IGGI (dahulu) sebagai group yang mengkhususkan memberikan bantuan kepada Indonesia dengan Belanda sebagai koordinatornya. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai bentuk penanaman modal. Bantuan-bantuan tersebut berbentuk pinjaman lunak baik pinjaman untuk jangka waktu menengah maupun jangka panjang dan juga untuk memebiyai pertumbuha perusahaan-perusahan di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Wise Word

The Knowledgement Can Satisfy Your Need But Not Your Greed